DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN SMARTPHONE
Dewasa ini kemajuan teknologi tidak terbendung khususnya perkembangan gadget atau lebih di kenal dengan nama smartphone. Gadget
canggih udah bukan barang mewah lagi, sampai anak kecil pun udah pada
punya gadget. Gadget yang beredar sekarang rata-rata berharga ratusan
ribu untuk yang paling murah, hingga jutaan rupiah untuk gadget kelas
menengah ke atas. Hal itu karena para produsen smartphone berlomba-loba
untuk menggaet konsumen lebih banyak dengan menghadirkan smartphone yang
murah-meriah yang di khususkan untuk kalangan menegah ke bawah agar
mereka tidak ketinggalan teknologi dan dapat mengikuti perkembanagan
teknologi. Gadget yang beredar saat ini rata-rata mempunyai sistem
operasi Blackberry OS dengan Blackberry, Android OS dengan banyak vendor
yang menggunakannnya seperti Samsung, Sony, HTC, dll serta IOS dengan
Applenya. Masing-masing dari Operating System Smartphone tersebut
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi pada kesempatan kali ini
akan di bahas bahaya penggunaan smartphone baik pada kalangan dewasa
maupun anak-anak.
Smartphone
saat ini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita.
Mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur, saat berada di mana saja ,
kapan saja kita selalu tidak ketinggalan memainkan smartphone kita.
Akan tetapi tahukah anda bahwa di balik kebiasaan kita yang hampir
setiap hari tidak bisa pisah dari smartphone itu menimbulkan dampak
negatif yang cukup mencengangkan bagi kesehatan fisik maupun psikis
kita. Utnuk mengetahui dampak negatif yang di timbulkan oleh smartphone
bagi kesehatan marilah kita simak uraian berikut:
a. Dampak negatif bagi kesehatan fisik
1. Penglihatan
menjadi terganggu. Dalam dunia kedokteran di kenal istilah Computer
Vision Syndrome/CVS yang merupakan gejala (sindrom) yang di akibatkan
karena sering melihat layar, dalam hal ini termasuk layar smartphone.
Gejala-gejala akibat CVS
Mata
kering/Dry Eyes. Normalnya mata kita akan berkedip 16-20 kali permenit,
akan tetapi saat melihat layar handphone mata kita hanya berkedip 6-8
kali permenit. Bisa kita bayangkan mata kita kan menjadi kering bila
dalam semenit hanya berkedip selama 6 kali.
2. Sakit
kepala. Ini di akibatkan karena posisi leher yang salah dan tegang pada
mata yang memicu timbulnya sakit kepala karena seringnya melihat layar
handphone.
3. Pandangan kabur (Blurry Vision). Hal ini akibat dari tegangnya otot mata yang tidak mampu fokus lagi pada jarak yang berbeda
Bisa
mengakibatkan terjadinya rabun jauh. Seringnya melihat layar pada waktu
yang lama dapat meregangkan otot mata yang mana didesain untuk fokus
secara alami pada jarak 20 kaki
4. Timbulnya
gangguan pendengaran akibat terlalu lama meggunakan speaker. Pengguna
yang rata-rata menggunakan 10 menit atau lebih dalam sehari dapat
meningkatakan resiko mendapatkan gangguan pendengaran.
5. Kelainan
postur tubuh. Biasanya gangguan arthritis serta penyakit degeneratif
lainyya banyak di temui pada usia 40-50 tahun. Akan tetapi kini di
temukan juga pada pengguna smartphone berusia muda akibat postur tubuh
yang salah.
b. Dampak negatif bagi kesehatan psikis
1. Menimbulkan kecanduan
Kemampuannya untuk terus terhubung selama 24 jam nonstop selama 7 hari
membuat pengguna smartphone selalu update dengan berita apa pun,
termasuk untuk ngobrol dengan teman.
Kesenangan yang timbul ketika menerima e-mail, SMS, atau pesan
ditengarai akan menimbulkan kesenangan tersendiri bagi para crackberry,
istilah untuk para penggila BlackBerry. Lambat laun hal ini akan
menimbulkan kecanduan. Penelitian yang dilakukan tim dari Rutgers
University menyebutkan, untuk menyembuhkan pecandu smartphone, terapi
yang digunakan sama seperti terapi untuk pecandu narkoba.
2. Mengganggu tidur
Jujur saja, suara “tring” dari ponsel yang menandakan ada e-mail atau
pesan baru yang masuk akan membuat kita penasaran untuk mengintip
isinya. Keasyikan ini bisa terus berlanjut hingga malam hari, waktu
untuk beristirahat dan memulihkan energi.
Cukup banyak penelitian yang menyebutkan dampak buruk kurangnya waktu
tidur. Mulai dari berkurangnya produktivitas kerja, naiknya jumlah
kecelakaan, hingga tubuh jadi gampang diserang penyakit. Karena itu,
matikan ponsel menjelang waktu tidur agar Anda bisa beristirahat.
3. Mengurangi produktivitas
Tak ada yang menyangkal kecanggihan ponsel masa kini untuk memenuhi
seluruh kebutuhan komunikasi. Namun, alat ini bisa menyebabkan
kecanduan, mengganggu konsentrasi, bahkan merampas waktu tidur.
Penelitian yang dilakukan tim dari MIT Sloan School of Management tahun
2007 menunjukkan penggunaan BlackBerry memiliki dampak negatif di
lingkungan kerja, seperti tidak terpenuhinya tenggat kerja akibat
konsentrasi yang terbagi antara pekerjaan dan si ponsel pintar.
4. Merusak otak
Dampak buruk radiasi ponsel terhadap kesehatan memang masih jadi
kontroversi, namun beberapa penelitian menunjukkan radiasi ponsel bisa
memicu tumor otak dan insomnia. Terlalu sering menatap ponsel juga bisa
menyebabkan rasa mual dan sakit kepala.
5. Sulit tidur
Komputer, laptop, tablet, dan ponsel Anda cenderung mengeluarkan cahaya
biru yang diduga mengganggu hormon alami manusia untuk tidur. Maka,
sebaiknya redupkan kecerahan layar ponsel Anda untuk mengurangi resiko
sulit tidur, Sebaiknya, pada malam hari letakkan smartphone Anda di luar
kamar demi kesehatan Anda.
6. Merusak hubungan.
Seringkali Anda berpikir bahwa smartphone Anda memfasilitasi komunikasi
Anda menjadi lebih baik, namun menurut seorang psikolog di University of
Bedfordshiren, Dr. Emma Short, teknologi dapat membuat Anda sulit untuk
mengelola batas-batas dalam kehidupan Anda. Semakin sering Anda
terlibat dengan aktivitas di jejaring sosial, seperti Twitter dan
Facebook, semakin berkurang pula waktu berkualitas yang Anda berikan
pada teman, kekasih, keluarga, dan rekan kerja Anda. Maka, Anda perlu
membatasi penggunaan smartphone pada waktu-waktu tertentu, seperti saat
makan dan berkumpul dengan keluarga, agar hubungan Anda tetap terjaga.
Dari
penjelasan di atasa dapat di ketahui bahwa smartphone dapat menimbulkan
dampak negatif yang sangat luar biasa bagi kesehatan kita, akan tetapi
seperti yang sering kita temui anak-anak bahkan balitapun kini tak mau
ketinggalan untuk memiliki smartphone. Mereka semua sebenarnya adalah
korban ketidaktahuaan dan ketidakpedulian orang tua yang leluasa
memberikan smartphone yang sebenarnya belum terlalu berguna/bermanfaat
bagi anak-anak. Orang tua beranggapan bahwa dengan seorang anak memiliki
smartphone, maka di harapkan anak tersebut menjadi akrab dengan
teknologi sejak dini. Akan tetapi pendapat tersebut kurang pas, karena
dampak negatif yang di timbulkan smartphone apabila yang memliki seorang
anak-anak akan lebih besar daripada yang memiliki orang dewasa. Berikut
ini uraian dampak negatif penggunaan smartphone bagi anak-anak
1. Membuat
anak menjadi manja dan malas. Dengan adanya smartphone di tangan anak,
maka anak tidak akan memperhatikan keadaan sekelilingnya. Mereka dengan
sayik memainkan smartphone mereka hingga lupa waktu. Anak dengan
smartphone cenderung mempunyai sifat bandel, suka melawan dan susah di
atir
2. Mengganggu
pertumbuhan fisik anak jika smartphone di mainkan.di operasikan pada
posisi yang salah. Jika anak yang memainkan smartphone dengan posisi
yang salah seperti dengan tiduran ataupun dengan posisi leher yang
terlalu membungkuk dalam waktu yang cukup lama, maka secara langsung
akan mempengaruhi pertumbuhan fisiknya.
3. Anak
cenderung memiliki moral yang rendah yang di sebakan dengan fitur
online selama 24 jam yang di tawarkan oleh smartphone maka akses segla
informasi yang ada di internet akan leluasa di peroleh/di dapatkan oleh
anak. Internet merupakan pusat segala informasi yang ada di dunia ini,
jika seorang anak mengakses situs yang tidak pantas maka anakpun akan
mengetahui informasi yang seharusnya belum di ketahui oleh anak dan hal
itu dapat merusak moral anak.
Dari
uraian dampak negatif yang di timbulkan oleh smartphone bagi anak-anak
jelaslah sangat luar biasa. Jika orang tua tidak berperan aktif
mengontrol anaknya menggunakan smartphone, maka anak tersebut
Ada beberapa panduan bagi orang tua yang ingin memberikan smartphone bagi anak diantaranya :
1. Jadilah digital parent
Jangan jadikan teknologi canggih sebagai momok. Sebelum membelikan anak
Blackberry, misalnya, Anda harus menguasai dulu hal-hal apa yang bisa
dilakukan smartphone canggih ini. Ajak anak untuk menunjukkan pada Anda
aplikasi atau games yang sedang ia gemari. Sebelumnya, cari tahu tentang
aplikasi yang sedang populer supaya Anda bisa memancing diskusi
dengannya tentang apa yang bagus dan tidak. Jadikan saat ini sebagai
salah satu quality time dengannya. Dunia online adalah tempat bermain
anak. Anda juga perlu menjadi bagian dari aktivitas digital anak. Jika
anak Anda aktif di media sosial, tapi Anda belum punya akun media
sosial, buat sekarang juga.
2. Pilih sesuai kebutuhan
Ada banyak pilihan ponsel. Menurut Nukman, sebainya anak di bawah usia
13 tahun tidak perlu dibelikan smartphone, cukup ponsel low end yang
hanya bisa untuk SMS dan telepon, atau mendengarkan lagu saja. Paket
data mobile internet yang ditawarkan operator seluler juga banyak
ragamnya, tidak hanya paket unlimited. Untuk anak, Anda bisa memilihkan
paket hemat, misalnya, hanya memberi akses pada chat atau media sosial
saja di smartphone mereka, tanpa fitur browsing. Pilihan ini, selain
murah juga aman.
3. Batasan waktu
Tentukan kapan dan berapa lama anak bisa berinternet lewat smartphone
dan gadget-nya. Ingatkan, anak masih punya banyak aktivitas lain selain
berinternet. Namun, pastikan juga Anda sendiri tidak terlalu asyik
dengan gadget di rumah saat sedang bersama anak.
4. Pasang password
Fitur password ada di hampir setiap ponsel. Minta anak memasangnya
supaya kalau ponselnya hilang, nomor telepon dan data penting lainnya
tidak bisa diakses orang lain.
5. Pasang restrictions
Pada smartphone bersistem Android atau iOS, pemakai bisa mengatur
restriction atau larangan penggunaan aplikasi tertentu menurut tingkat
kedewasaannya. Jika dinyalakan, aplikasi-aplikasi tersebut tidak bisa
diunduh, dibuka, atau diakses. Untuk iOS, pilih settings – general –
restrictions – enable restrictions. Untuk Android, pilih market app –
settings – content filtering – maturity level – lock atau set/change
PIN. Dalam hal ini Anda bisa mengatur restrictions untuk aplikasi
browser atau YouTube (video).
6. Aplikasi gratis dan berbayar
Kebanyakan, aplikasi game favorit anak tersedia gratis di Android
Market. Namun, untuk aplikasi iOS pada iPad dan iPhone, kebanyakan
aplikasi game berbayar. Untuk mengunduhnya, Anda harus membuka akun
iTunes melalui App Store yang dapat diakses dengan password. Ada dua
cara untuk berbelanja aplikasi di iTunes, memakai kartu kredit atau
voucher belanja App Store. Apapun caranya, orang tua harus menentukan
apakah anak bisa mengunduh aplikasi tanpa sepengetahuan Anda atau tidak.
Sebaiknya, Anda memilih akun dengan voucher berjumlah tertentu, supaya
unduhan anak dapat dikontrol.
7. Halau konten negatif
Tergantung usia anak, Anda bisa menentukan apakah akan memberi kebebsan
penuh, atau sesekali mengecek kegiatan anak di smartphone atau
tabletnya. Bagi Anda yang ingin memiliki kontrol penuh, tersedia
aplikasi bantuan untuk parental control yang dapat digunakan. Telepon,
SMS, MMS, surel, foto, dan video yang diterima dan dikirim dari ponsel
anak bisa dipantau melalui aplikasi tertentu yang diunduh secara
terpisah (lihat boks).
8. Simpan history chat
Jika anak sudah mulai merambah dunia chatting, orang tua perlu memberi
pengertian bahwa anak anak tidak bisa ngobrol dengan sembarang orang
tidak dikenal. Pada dasarnya, sama seperti di dunia nyata saja. Anak
tetap harus berprilaku sopan saat berbincang dengan teman-temannya. Pada
aplikasi messenger seperti (MSN) Live Messenger atay Yahoo Messenger,
dan BBM terdapat fitur history chat. Anda bisa memilih ingin menyimpan
percakapan atau tidak.
Untuk Blackberry Messenger, selain dengan memeriksa history chat
langsung lewat ponselnya, tidak ada cara lain untuk melihat percakapan
BBM selain secara berkala mengecek ponselnya.
9. Bahaya pornografi
Pornografi memicu hormon dopamin pada otak manusia, yang dapat
mengganggu kemampuan analisis, pemahaman, dan hati nurani. Karenanya,
risiko dunia digital seperti sexting (mengirim konten vulgar melalui
ponsel), perlu dijelaskan kepada anak. Namun, menjelaskan tentang
hal-hal yang termasuk dalam kategori pornografi, orang tua perlu
memperhatikan usia anak.
10. Kenali game anak
Ada baiknya Anda mengetahui jenis-jenis online game yang dimainkan anak,
baik yang dimainkan melalui website atau yang diunduh ke ponsel. Anda
dapat memeriksanya melalui situs-situs games review di internet.
11. Berteman di dunia maya
Menjadi friend atau follower anak membantu Anda mengetahui kegiatan dan
teman-temannya di online. Hindari twitwar dengan anak memarahi atau
mengomentari sesuatu yang dapat membuat anak malu di online. Ajak anak
untuk mengenalkan teman-teman online-nya juga kepada kita. Sebaliknya,
Anda juga tidak boleh menolak kalau anak ingin melihat sekilas aktivitas
dan teman-teman orang tuanya di media sosial.
12. Bijak di media sosial
Memasang status atau foto yang sifatnya detail dan pribadi adalah
tindakan yang berisiko. Beri pengertian kepada anak tentang bahayanya
mengumbar hal-hal pribadi di media sosial. Terutama untuk anak
pra-remaja, ingatkan tentang bahaya mem-post atau mengirim foto-foto
bagian tubuh pada orang lain.
13. Optimalkan privacy settings
Pelajari privacy setting di Facebook untuk memilih hal-hal apa saja yang
bisa dilihat oleh siapa saja. Anda juga bisa memilih antara akun
private atau public di Twitter anak dari menu settings.
14. Waspadai cyberbullying
Cyberbullying (pelecehan, memalak) adalah risiko yang bisa dihadapi
anak yang aktif di media sosial. Ada baiknya anak diberi pengertian soal
bahayanya dan cara untuk menghadapinya.
Jika anak menjadi korban, ingatkan untuk tidak membalas pelaku sama
sekali. Kalau hal ini terjadi saat chatting, segera tinggalkan chat room
dan segera blok pelaku dari akun anak. Kalau memungkinkan, simpan
buktinya untuk dilaporkan ke pihak yang bisa membantu.
15. Bahaya check-in
Aplikasi untuk check-in lokasi di Facebook, Foursquare, Koprol, atau
Path sebaiknya tidak digunakan anak. Beri tahu risiko penguntitan atau
penculikan jika banyak orang tahu setiap jejak anak sehari-harinya.